Pemandu Wisata Ngamuk Turis Yang Menolak Belanja

Pemandu Wisata Ngamuk Turis Yang Menolak Belanja
Pemandu Wisata Ngamuk saat turis liburan ke luar negeri, pemandu wisata menjadi pilihan; turis ini juga, tapi liburan mereka justru menjadi tidak menyenangkan.
Sebuah kelompok turis melakukan liburan ke Provinsi Guizhou, China, seperti yang dilaporkan Vietnam Express pada hari Minggu (8/10/2009). Kebetulan, rombongan ini memilih paket perjalanan yang paling murah.
Rombongan dibawa ke toko batu pertama untuk membeli suvenir dan melihat tempat wisata. Grup pengunjung ini tidak berniat berbelanja, tetapi tidak ada yang salah di sana. Mereka hanya mengamati.
Pemandu malah marah ketika melihat turis tutup dompet. Mereka mengejek rombongan itu dan mengejek mereka sebagai orang yang pelit.
Pemandu ini bahkan mengancam akan membatalkan perjalanan dan meninggalkan grup jika mereka tidak membayar apa pun selama tur. Pemandu tur ini terus mengancam turis selama satu jam setelah mereka masuk ke dalam bus.
26 September 2023 adalah tanggal peristiwa. Pemandu meneriaki sekelompok wisatawan yang kesal selama satu jam di dalam bus menjadi viral di media sosial.
Lihat juga: 5 Ikon Kota Palembang, Ada Jembatan Ampera dan Pempek
Di dalam bus, pemandu wisata yang memarahi rombongan tur mengancam akan membatalkan perjalanan dan meninggalkan grup jika mereka tidak mengeluarkan uang untuk berbelanja selama tur.
Seorang wisatawan akhirnya angkat suara melawan pemandu itu ketika suhunya meningkat. Ia menyatakan bahwa wisatawan dapat memilih untuk berbelanja atau tidak.
Pemandu Memulai Perselisihan Dengan Wisatawan
Perselisihan tidak dapat dihindari. Suntungnya, semua peristiwa yang terjadi di rekam oleh anggota tur. Dia mempostingnya di media sosial dan menyebarkannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa mengunjungi toko suvenir biasanya merupakan agenda wajib. Untuk menyediakan wisawatan belanja di sana, pihak tur bekerja sama dengan toko-toko tersebut. Pihak tur akan mendapatkan komisi sebagai gantinya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Guiyang di Provinsi Guizhou mengetahui hal ini. Pemerintah dan lembaga penegak hukum lainnya mulai menyelidiki kasus tersebut.
Para pejabat menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki dan tidak menoleransi tindakan yang memengaruhi hak dan kepentingan sah wisatawan.
Identitas pemandu mulai diselidiki. Pemerintah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan hak dan kepentingan sah wisawatan terganggu.
Ini terjadi sebelum Pekan Emas, hari libur terpanjang di China. Ratusan juta orang China berbondong-bondong melakukan perjalanan ke pekan emas tahun ini, yang berlangsung selama delapan hari, dari tanggal 29 September hingga 6 Oktober. Otxandio Travel