Pemanasan Global Telah Menghampiri Dunia

Pemanasan Global Telah Menghampiri Dunia
Baik di daratan maupun di lautan, bulan September lalu dianggap sebagai bulan terpanas dalam sejarah. Seorang pemantau iklim dari Uni Eropa menyatakan bahwa pemanasan global disebabkan oleh dunia yang sedang mendekati titik didih.
Pada bulan September, sebagian besar dunia mengalami cuaca hangat yang tidak sesuai musim. Menurut laporan dari Copernicus Climate Change Service (C3S),suhu permukaan udara rata-rata sebesar 16,38 derajat celsius pada bulan September, naik 0,93 derajat celsius dibandingkan bulan sebelumnya dari 1991 hingga 2020, dan 0,5 derajat celsius di atas rekor sebelumnya pada tahun 2020.
Direktur C3S Carlo Buontempo mengatakan dalam Science Alert pada hari Sabtu (7/10/2023), “Kita telah melalui bulan September yang paling menakjubkan dari sudut pandang iklim. Ini benar-benar di luar dugaan.”
“Perubahan iklim sudah terjadi. Itu bukanlah sesuatu yang akan terjadi 10 tahun dari sekarang.”
Suhu global rata-rata 1,4 derajat lebih tinggi dari tahun 1850–1900. Ini hampir melampaui target pemanasan 1,5 derajat celsius yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris tahun 2015.
Selengkapnya Bisa langsung mengunjungi : detik.com
Selain itu, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengumumkan rekor suhu terpanas bulan September 2023 dalam laporan pemantauan Keadaan Iklim Global yang dirilis pada Kamis (5/10/2023). Data ini berasal dari lembaga meteorologi global yang terafiliasi dengan WMO.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa suhu di Indonesia akan sangat tinggi pada bulan September 2023.
Selama periode tersebut,suhu tertinggi mencapai 38,0 derajat celsius di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah, pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta pada tanggal 28 September 2023 di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Suhu tertinggi di Jabodetabek berkisar antara 35,0 dan 37,5 derajat Celcius, dengan suhu tertinggi di Tangerang Selatan pada 29 September 2023 mencapai 37,5 derajat Celcius.
El Niño Berubah menjadi Momok
Sebuah fenomena yang dikenal sebagai El Niño, yang menghatnya perairan di Pasifik selatan dan menyebabkan cuaca menjadi lebih panas, dilaporkan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas dalam sejarah.
Meskipun El Niño berkontribusi pada pemanasan global, para ilmuwan berpendapat bahwa perubahan iklim telah menyebabkan pemanasan menjadi lebih buruk. Bulan September mencatat rekor terpanas di Eropa, dengan suhu 2,51 derajat lebih tinggi dari rata-rata tahun 1991–2020. Banyak negara memecahkan rekor suhu nasional mereka.
Wilayah kutub yang terkenal dengan tutupan saljunya mencapai 20,92 derajat celsius pada bulan sebelumnya, tetapisuhu permukaan laut rata-rata bulan ini tidak termasuk di dalamnya.
Pemanasan Global Sesuai dengan Hipotesis Ilmuwan
Selama beberapa dekade terakhir, para ilmuwan iklim telah memproyeksikan suhu. Suhu terbaru sesuai dengan perkiraan sebelumnya, kata Doug McNeall, ahli statistik dan ilmuwan iklim di Pusat Hadley Kantor Meteorologi Inggris.
Dia mengatakan, “Sungguh mengejutkan melihat rekor-rekor ini dipecahkan, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia dan ekosistem.”
Pemanasan Global Akankah Perundingan Iklim PBB Berlangsung?
Untuk menghadiri perundingan iklim PBB, COP28, para pemimpin dunia akan berkumpul di Dubai mulai tanggal 30 November. Konferensi ini diadakan saat dampak pemanasan global semakin meningkat.
COP28 diharapkan dapat mencapai konsensus mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Negosiasi yang paling penting akan mencakup peningkatan energi terbarukan, serta pendanaan untuk adaptasi dan mitigasi. Otxandio Travel